Aktivitas


Kegiatan Rutin Tahunan Bushcraft Indonesia
Indonesia Official kali ini akan me-review kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan pada 9-10 Februari 2019, berlokasi di Desa Wisata Makati, Tenjolaya, Bogor. Bertema Gathering, Sharing dan Camping dengan Tagline ( What you Bring, You Think and Do) yang juga tercantum dalam logo acara.
Seperti tahun-tahun terdahulu, event besar Bushcraft Indonesia hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun dengan tujuan menjaga tali silaturahmi antar penggiat alam bebas khususnya Bushman dan Bushgirl (sebutan penggiat Bushcraft). Berikut adalah link video singkat kegiatan Bushcraft 2018 yang dilaksanakan di Sukabumi.

Tahun ini 2019 Bushcraft Indonesia memiliki beberapa sharing skills diantaranya:

1) Sheltering
Bagi para penggiat Bushcarft, kemampuan membuat shelter adalah suatu kewajiban. Shelter sendiri erat kaitannya dengan kemampuan membuat bivak baik bivak tradisional yang menggunakan bahan alam maupun bivak modern yang sudah banyak menggunakan flysheet.

2) Crafting
Crafting atau keahlian berkreasi merupakan salah satu ciri khas bagi para penggiat Bushcraft, biasanya dalam hal ini para Bushman membuat barang-barang dari alam untuk kebutuhan bertahan hidup seperti pemanfaatan kayu menjadi perkakas dapur. Seperti Kuksa sebagai tempat minum, tanah liat menjadi kompor, dan sebagainya.

3) Fire Crafting
Fire crafting atau keahlian membuat api bagi para penggiat Bushcraft juga terbagi dalam dua kategori yaitu versi tradisional dan modern. Teknik membuat api dengan alat secara tradisional diantaranya Fire-Plow, Bow and Drill, Pump Fire Drill, Two People Drill method, Hand Drill, dan sebagainya. Teknik membuat api dengan alat modern diantarnya menggunakan Korek Api, Convex Lens, Alat-alat Berbahan metal (Battery, Gunpowder, Flint dan Steel)

4) Trapping & Hunting
Trapping dan Hunting adalah sebuah istilah dalam perburuan mencari makan yang biasanya di fokuskan pada hewan. Trapping memiliki banyak jenis tergantung hewan buruan, jenis-jenis trap diantaranya Groun Snare, Spring Snare, Spring Deadfall Trap, Spring Spear Trap, Bird Pole, Funnel Trap, Hanging Snare, Trap Tali Sederhana, Trap Lubang Penjerat, Box Trap, Bowl Trap, Simple Bowl Trap, dan sebagainya. Bagi para Bushman yang ingin melakukan trapping biasanya mereka sudah berlatih terlebih dahulu dan mempersiapkan bahan trap sesuai hewan buruannya.

Sedangkan Hunting / berburu memiliki dua kategori, yaitu berburu menggunakan alat tradisional dan modern. Dari segi tradisional biasanya menggunakan bahan material kayu atau batu, seperti panahan kayu, ketapel dan sebagainya. Sedangakn berburu yang sudah modern sudah banyak yang menggunakan senapan, baik senapan angin maupun yang berisi peluru.

5) Food Foraging dan Botani-Zoologi Practical
Food Foraging atau mencari makan di alam bebas erat kaitannya dengan teknik bertahan hidup yang juga perlu memahami tentang pengetahuan dibidang Botani dan Zoologi. Dimana kedua bidang tersebut memainkan peran penting untuk proses keberlangsungan hidup. Kekayaan alam Botani-Zoologi di hutan tropis Indonesia sangatlah beragam dan itu harus dipelajari bersamaan dengan cara pengolahannya agar penerapannya tepat guna.

6) Everyday Carry (EDC)
Everyday Carry atau yang sering dikenal dengan EDC merupakan suatu sebutan untuk beberapa benda yang biasa dibawa dalam kegiatan keseharian dan memiliki banyak kegunaan bagi pemiliknya. Bagi para penggiat Bushcraft yang sering berkegiatan di alam bebas EDC simple seperti pisau pasti selalu menjadi benda andalan yang wajib dibawa kemana-mana. Tetapi, bagi warga perkotaan/urban, perkakasnya sedikit berbeda, EDC (everyday carry) sendiri lebih kepada alat/perkakas esensial yang sering dibawa seperti identitas maupun alat komunikasi. namun perkakas serupa yang biasa di bawa para Bushman saat berkegiatan di alam bebas seperti pisau, perkakas lipat multifungsi (multitools) salah duanya yang "wajib" bagi preppers (sebutan orang yang selalu bersiap dengan kondisi apa pun).

Bagaiamana Review singkat kegiatan tahun ini?? Dikegiatan Bushcraft Indonesia nantinya para partisipan akan secara langsung merasakan belajar dengan sistem sharing yang fun. Dengan harapan setelah acara selesai masing-masing partisipan dapat menerapkannya ilmu dan pengalaman yang diperoleh untuk perbekalan diri ketika berkegiatan di alam bebas.


By: Leny Mahromatul